Khotmil Qur’an Bersama di Hari Santri: Menjemput Berkah dan Menyemai Semangat Keislaman
📅 Momentum Hari Santri Nasional
Setiap tanggal 22 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional sebagai bentuk penghargaan terhadap peran besar para santri dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan serta pembangunan bangsa. Peringatan ini tidak sekadar seremonial, tetapi menjadi momentum untuk memperkuat jati diri santri: taat beragama, cinta tanah air, dan berjiwa sosial tinggi.
Di berbagai pelosok negeri, Hari Santri dirayakan dengan berbagai kegiatan bernuansa religius — mulai dari apel, kirab, hingga Khotmil Qur’an bersama, yang menjadi wujud rasa syukur atas karunia Allah SWT dan bentuk pengamalan ajaran Islam yang penuh kedamaian.
📖 Khotmil Qur’an Bersama: Wujud Cinta dan Penghormatan kepada Kalamullah
Kegiatan Khotmil Qur’an merupakan tradisi mulia di kalangan pesantren dan lembaga pendidikan Islam. Melalui pembacaan Al-Qur’an secara khatam bersama, para santri dan jamaah diajak untuk kembali merenungi makna ayat-ayat suci serta memperkuat ikatan spiritual dengan Allah SWT.
Di momen Hari Santri ini, pembacaan Khotmil Qur’an bukan hanya sekadar ritual ibadah, tetapi juga sebuah simbol persatuan umat — bahwa para santri di seluruh Indonesia bersatu dalam lantunan ayat-ayat Allah untuk memohon keberkahan bagi diri, bangsa, dan negara.
🌸 Tujuan dan Makna Kegiatan
Melalui kegiatan ini, diharapkan tumbuh semangat baru di kalangan santri dan masyarakat, di antaranya:
-
Menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
-
Memperkuat karakter religius dan akhlakul karimah di lingkungan madrasah.
-
Meneladani perjuangan para ulama yang berlandaskan keimanan dan ilmu.
-
Mendoakan bangsa Indonesia agar senantiasa aman, damai, dan dirahmati Allah SWT.
Seperti doa yang terlantun dalam acara ini:
“Semoga dengan pembacaan Khotmil Qur’an bersama pada Hari Santri ini, kita senantiasa mendapat limpahan rahmat dan berkah dari Allah SWT, serta semakin menumbuhkan semangat keislaman dan nasionalisme santri yang berakhlakul karimah.”